Minggu, 15 November 2015

Kafe Hantu





 Kafe hantu, begitu Ai biasa menyebutnya. Tempat nongkrong khas remaja yang letakknya tak jauh dari sekolahnya. Hanya dengan jalan kaki 10 menit saja ke arah pusat kota. Tak ada yang tahu persis mengapa kafe itu di sebut demikian. Mungkin karena bagunannya yang berdiri tepat di bekas sebuah rumah sakit bersalin sehingga mengesankan angker. Ada pula yang menyebutkan bekas klinik aborsi. Entahlah, keterangan siapa yang dapat dipercaya? Bisa juga itu cuma karangan segelintir orang saja untuk menaikkan pamornya. Bisa saja, kan?
Dan, nyatanya kafe itu memang cukup laris.
Sebuah pesan masuk ke ponsel Ai—tepat 5 menit setelah berlalunya pelajaran akuntansi. Dari seorang teman. Melani.
“Ai, nanti malam ke kafe yuk.”
Tanpa disebut pun, Ai sudah memahaminya, jika kafe yang di maksud adalah kafe hantu. Ah, Ai mendesah berat.
“Males ah! Lagi nggak ada duit nih” katanya mengelak. Sebenarnya itu cuma alasannya saja. Yang sebenarnya, Ai merasa merinding juga ada di sana. Bulan lalu, saat dia menghadiri ulang tahun Rey--kali pertama--dia menginjakkan kaki ke sana bersama serombongan teman. Dia sengaja duduk di pojokan sambil lesehan. Tanpa sadar, indra penglihatannya menangkap sekelebat bayangan. Seorang wanita berjubah merah dengan menggendong bayinya. Wajahnya pucat pasi. Mukanya rata. Rambut sebahunya yg acak-acakan dan kumal menutupi sebagian wajahnya. Menatap sinis ke arah Ai, kemudian tersenyum lebar menyeringai hingga gigi-giginya yang besar dan runcing jelas terlihat. Selanjutnya, melayang menembus dinding. Dan, menghilang!
Ai merasakan tersedak. Makanan yang ada di mulutnya tumpah berserakan di lantai. Seketika timbul perasaan mual dan eneg, mengingat senyum wanita itu. Sapaan yang menggelikan dan juga menakutkan. Dia palingkan wajahnya menjauh, menuju ke arah Rey—di bangku paling depan. Dia sangat menikmati pestanya. Lalu Ve, Joe dan Rara juga. Mereka semua keihatan bahagia. Hanya dia sendiri?
“Aku yang traktir Ai” kata Melani, lagi!
Ai memilih mematikan ponselnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar